Ini dia Satu Satunya Perusahaan Peternakan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia 2019


Sektor peternakan memegang peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bagaimana tidak, sektor peternakan merupakan salah satu sub sektor yang menjadi motor penggerak pembangunan khususnya di wilayah pedesaan. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita mengatakan, berdasarkan data, kontribusi sub sektor peternakan pada Produk Domestik Bruto (PDB) nasional adalah sebesar 1,57%. Sementara, untuk pembentukan PDB sektor pertanian tahun 2017, sub sektor peternakan berkontribusi sebesar 15,87%.Apalagi lanjutnya, pertumbuhan PDB yang dikontribusikan dari peternakan menunjukan tren positif setiap tahunnya. Pada tahun 2017 misalnya, pertumbuhan PDB yang didapat dari peternakan sebesar 3,83%.Tak hanya di situ, berdasarkan data survei angkatan kerja nasional (Sakernas) Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS) per bulan Agustus 2017, terdapat 3,84 juta tenaga kerja yang bekerja di sektor peternakan. Artinya sektor peternakan berkontribusi sebesar 3,17% terhadap tenaga kerja nasional. Adapun nilai ekspornya mencapai USD623,9 juta atau setara dengan Rp8,5 triliyun yang telah diraih pada tahun 2017. Jumlah tersebut bahkan diharapkan mampu bertambah secara signifikan baik dari nilai maupun volume ekspor.
Atas data positif tersebut, Pada tanggal 10 Januari 2019, untuk pertama kalinya bursa efek indonesia berhasil mengajak salah satu perusahaan perternakan untuk melantai di pasar modal indonesia dengan kode emiten BEEF yaitu atas nama PT ESTETIKA TATA KIRANA yang lebih dikenal dengan KIBIF. Perseroan  melakukan Penawaran Umum sebanyak 376.862.500 (tiga ratus tujuh puluh enam juta delapan ratus enam puluh dua ribu lima ratus) saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 100,- (seratus Rupiah) atau sebanyak 20% (dua puluh persen) dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum, yang ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran Rp340,- (tiga ratus empat puluh Rupiah), yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Saham (“FPPS”). Jumlah seluruh Penawaran Umum adalah sebesar Rp128.133.250.000,- (seratus dua puluh delapan miliar seratus tiga puluh tiga juta dua ratus lima puluh ribu Rupiah).

PROFIL USAHA
Perseroan didirikan dengan namaPT Estika Tata Tiara, berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 2 tanggal 1 Februari 2001 yang dibuat di hadapan Robert Purba, S.H., Notaris di Pacet Kabupaten tingkat II Cianjur. Akta ini telah mendapatkan pengesahan dari Departemen Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-18846HT.01.01.TH.2001 tanggal 6 November 2001. Pada awal berdirinya, Perseroan bergerak sebagai perusahaan perdagangan umum dan tidak spesifik perdagangan daging. Perseroan didirikan oleh Bapak Arief Joko Susilo (52% saham) dan Bapak Johny Faula Pardosi (48% saham). Pada tahun 2006, Perseroan diambil alih oleh Bapak Wiryo Subagyo (52% saham) dan Ibu Suzan Elis Welmin Kadja (48%), yang mana setelahnya spesifik menjalankan bisnis perdagangan jeroan sapi. Mulai tahun 2011, Perseroan mulai memasuki bisnis perdagangan daging sapi termasuk daging sapiimpor. Kemudian pada tahun 2014, pihak pengendali Perseroan diambil alih oleh Bapak Gita Sapta Adi, Pada tahun yang sama, Perseroan mulai membeli pabrik Cikarang dan menjalankan bisnis pengolahan daging sapi. Pada tahun 2016, Perseroan membeli pabrik di Salatiga yang saat ini digunakan untuk proses produksi frozen dough, bakery, dan dimsum. Sementara lokasi feedlot berada di Subang dengan kapasitas tampung kandang sapi sebanyak 8000 ekor. Namun saat ini utilisasi kandang baru digunakan ratarata 2000 ekor, sedangkan pusat pengolahaan daging serta distribusi Perseroan berada di Cikarang.


PT. Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) bergerak dalam bidang distribusi dan penjualan sapi hidup, distribusi dan penjualan karkas sapi, daging, jeroan, kulit, dan produk turunannya, distribusi dan penjualan produk makanan olahan baik dalam kondisi dingin segar (Dingin) atau beku (beku). Saat ini, Perusahaan bergerak dalam bidang distributor pengolahan makanan. Perusahaan memulai operasi komersial pada tahun 2008.
Pada tahun 2017, Perseroan melakukan peningkatan modal disetor sebesar Rp71 miliar untuk membeli tanah dan bangunan di Subang serta konsolidasi perusahaan afiliasi. Aktivitas Produksi pabrik Cikarang adalah sebagian besar pembuatan produk processing dengan kapasitas 6.000 Ton per tahun pada lokasi Cikarang juga kita mempunyai cold storage dengan kapis atas 600 Ton sedangkan pada pabrik Subang kapasitas Produksi sebanyak 600 Ton beserta cold storage dengan kapasitas 300 Ton disamping itu pada lokasi Subang ini kita mempunyai kandang sapi dengan kapasitas 8.000 ekor. Peningkatan modal disetor tahun 2017 adalah untuk pengambilalihan saham PT De Glow International dan PT Bina Mandiri Transindo, sehingga Perseroan menjadi Holding Company untuk mempermudah control dan konsolidasi terhadap perusahaan-perusahaan tersebut. Dengan demikian, Perseroan memiliki 3 pabrik yang berada di lokasi berbeda yaitu di Cikarang (Jawa Barat), Salatiga (Jawa Tengah), dan Subang (Jawa Barat). Pengambilalihan PT De Glow International dan PT Bina Mandiri Transindo merupakan transaksi material yang dilakukan oleh Perseroan.

DAFTAR PEMEGANG SAHAM
1. PT. Tigatunggal Adimulya Sebesar 79,76 %
2. Public (each below 5%) Sebesar 20,00 %
3.PT. Tiga Tunggal Kapital Sebesar 0,24 %

Bagaimana Prospek Perusahaan di Masa Depan Setelah IPO? Cari tau disini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BISI : Sektor Pembibitan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia

Daftar Perusahaan Sektor Pertanian di Bursa Efek Indonesia Terbaru 2019

Masa Depan Perusahaan Peternakan BEEF dari rencana perusahaan melakukan IPO 2019